Berpikir keras bikin otak lelah dan tubuh melemah terbukti secara ilmiah, waspadai hal ini

Otak juga bisa mengalami kelelahan yang bisa berujung pada kinerja.  (Foto: Pixabay)

delta3.co.id – Sebuah studi baru menjelaskan bahwa berpikir keras selama beberapa jam akan membuat tubuh kita menjadi melemah. Hal itu dapat memengaruhi bagaimana orang-orang membuat keputusan yang salah.

Kita selalu berpikir dalam menjalani rutinitas sepanjang hari. Merasa lelah setelah melakukan pekerjaan fisik tentu merupakan hal yang normal.

Tapi pernahkah tubuh kita merasa lelah karena berpikir keras ?

Perasaan kelelahan setelah berpikir keras bukanlah sebuah ilusi yang ada di kepala kita, melainkan sebagai tanda untuk beristirahat.

Para peneliti telah menemukan penemuan baru bahwa terlalu banyak berpikir keras selama beberapa jam dapat menyebabkan kelemahan mental. Sehingga sulit untuk membuat keputusan yang benar.

Sebuah studi baru memberikan penjelasan biologis untuk fenomena ini, bahkan berpikir keras dapat menyebabkan penumpukan bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi otak.

Dilansir melalui nature.com sebuah studi yang diterbitkan pada 11 Agustus 2022, studi tersebut memberi tugas ke beberapa peserta.

Hasil penemuan tersebut menjelaskan peserta yang menghabiskan lebih dari 6 jam mengerjakan tugas yang membosankan dan melelahkan secara mental memiliki tingkat glutamat yang lebih tinggi molekul sinyal penting di otak.

Terlalu banyak glutamat dapat mengganggu fungsi otak. Oleh karena itu waktu istirahat dapat memberikan otak kesempatan untuk mengembalikan molekul yang sudah terpakai.

Menurut studi yang dico-authori oleh Mathias Pessiglione, seorang peneliti tentang otak dan perilaku di Paris Brain Institute, para ahli saraf sebelumnya berpikir bahwa kelelahan mental adalah ilusi yang diciptakan oleh otak.

Sehingga dapat mendorong seseorang untuk memilih tugas yang lain, ketika tugas yang dikerjakan menjadi bosan dan juga berulang.

Tapi Mathias Pessiglione dan timnya telah menemukan bahwa kelelahan berperan lebih dalam, yaitu sebagai sebuah sinyal yang mengisyaratkan untuk berhenti sebelum otak menjadi melemah.

“Kelelahan memang merupakan sebuah sinyal yang menjadi tanda untuk membuat kita berhenti bekerja, tetapi untuk tujuan yang berbeda yaitu untuk menjaga integritas fungsi otak,” ujar Mathias Pessiglione dikutip delta3.co.id dari thedailybeast.com pada Minggu, 14 Agustus 2022.

Para peneliti menyarankan kepada kita untuk menghindari membuat keputusan penting ketika tubuh kita merasa lelah baik secara mental dan fisik.

Peneliti juga percaya bahwa secara aktif memantau metabolisme tubuh dapat membantu dalam menginformasikan dan menyesuaikan jadwal kerja untuk menghindari kelelahan.

Berpikir keras tidak hanya terjadi dalam situasi kerja saja, ketika kita sedang bermain, berkomunikasi, dan aktivitas lainnya yang memerlukan otak untuk terus berpikir.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui tanda yang diberikan oleh otak ketika kita merasa kelelahan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *